Krisis pasokan BBM terjadi di beberapa daerah akibat pembatasan distribusi dan lonjakan permintaan. Sejumlah SPBU, termasuk Shell dan BP-AKR, melaporkan stok yang menipis sejak awal September 2025.
Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah mengundang distributor swasta dan Pertamina dalam rapat koordinasi nasional. Solusi sementara yang disepakati adalah memberikan kuota impor tambahan sebesar 10% dan memperluas jaringan distribusi BBM non-subsidi.
Pemerintah juga mengklaim akan menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) energi bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk mengurangi dampak inflasi akibat kelangkaan BBM.
Jika langkah ini gagal, dikhawatirkan kenaikan harga BBM akan memicu inflasi hingga 6% pada akhir 2025. Dampak sosialnya akan sangat terasa, terutama pada kelompok pekerja informal dan sektor transportasi online.
Leave a Reply